Dekonstruksi Interpretasi Koperasi
Istilah “koperasi” agaknya sudah umum terdengar oleh telinga masyarakat. Namun, dalam realitanya pemahaman mayoritas masyarakat masih dalam anomali. Definisi koperasi menurut KBBI yakni merupakan bentuk kata benda ‘perserikatan yang bertujuan memenuhi keperluan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari-hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung)’. Dengan kata lain, koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan beberapa orang yang didirikan untuk membantu menyejaterakan masyarakat menengah hingga ke bawah.
Pemahaman masyarakat mengenai istilah koperasi masih menunjukan adanya ambivalensi. Mereka menganggap bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha yang kuno, tidak menarik dan tidak modern. Sehingga perkembangan dari koperasi itu sendiri tidak akan berkembang. Melihat dari permasalahan tersebut, tugas generasi penerus koperasi adalah mengubah pola pikir masyarakat awam untuk menganggap koperasi bukan sebagai badan usaha atau lembaga yang kuno, tetapi badan usaha atau lembaga pensejahtera masyarakat modern yang bisa memperbaiki perekonomian rakyat.
Konsepsi “koperasi modern” tidak serta merta melibatkan penggunaan teknologi informasi. Dalam konteks definisi “koperasi modern”, istilah modern diartikan koperasi yang sistem pengelolaannya menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau menggunakan sistem online. Dengan demikian, pengelolaan sistem koperasi diharapkan mampu dijalankan secara lebih efektif dan efisien.
Koperasi yang telah menerapkan sistem modern pasti akan lebih mudah dalam pengelolaannya, seperti mengelola keuangan, anggota dan secara langsung bisa melihat seberapa banyak simpanan yang telah dikumpulkan, sehingga anggota tidak harus repot-repot untuk datang lagi ke koperasi, cukup menggunakan internet anggota sudah bisa mengaksesnya di rumah. Sistem koperasi modern ini secara tidak langsung mengubah pola pengelolaan koperasi yang tadinya klasik menjadi modern sehingga pendapatan koperasipun akan bertambah lebih banyak yang pada akhirnya bisa memajukan koperasi itu sendiri.
Koperasi sudah saatnya berevolusi untuk memenuhi semua kebutuhan anggotanya di era yang modern ini. Hal ini sangatlah penting untuk memperkokoh berdirinya koperasi dan untuk menjaga anggota untuk tetap memilih aripada lembaga yang lain. Banyaknya lembaga ekonomi yang lebih modern membuat koperasi dasi harus berbenah diri menjadi lebih modern supaya tidak dipandang oleh masyarakat lembaga yang kuno dan ketinggalan zaman lagi.
Bangunan koperasi yang masih sederhana membuat masyarakat menganggap bahwa lembaga ini masih kuno dan belum mengalami perkembangan, jika dibandingkan dengan bangunan lembaga-lembaga ekonomi yang lain, koperasi masih sangat jauh tertinggal dengan lembaga-lembaga ekonomi lainnya.
Tidak salahnya Indonesia menerapkan konsep koperasi modern dengan berbagai fasilitas yang sekarang mudah didapatkan, yang terpenting adalah prinsip dan tujuan koperasi tidak ikut berubah. Pada zaman yang modern ini banyak orang yang bersikap tidak peduli terhadap orang lain (Individualis), dimana sikap ini sangat bertentangan dengan tujuan dan prinsip koperasi yaitu kebersamaan, gotong royong dan kesejahteraan bagi seluruh anggota. Tujuan dan prinsip koperasi ini jangan sampai hilang dan tergantikan oleh tujuan dan prinsip yang mengaku modern.
Tujuan dan prinsip koperasi justru menjadikan koperasi dipandang positif dan menjadi pertimbangan pemerintah untuk maju dan berkembang sehingga bisa tercapai suatu koperasi yang modern. Dengan tujuan dan prinsip koperasi modern ini, secara tidak langsung memiliki peran yang besar dalam membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Dengan banyaknya anggota yang meminjam uang untuk membuka suatu usaha maka pengangguran akan semakin berkurang.
Untuk mewujudkan suatu koperasi modern, maka harus ada kriteria-kriterianya. Adapun kriteria-kriterianya adalah kompeten, kompeten di sini maksudnya adalah suatu koperasi modern harus sudah menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk mengembangkan usahanya. Dengan menggunakan Teknologi Informasi ini, diharapkan suatu koperasi dapat memonitoring, mengevaluasi dan melakukan pendataan secara tepat, akurat dan bisa juga memperoleh informasi secara up to date.
Kriteria koperasi modern selanjutnya adalah kompetitif. Kompetitif yang dimaksud adalah setiap anggota koperasi yang melakukan usahanya harus memiliki sikap yang cepat/ cekatan, akurat dan reliable. Kriteria koperasi modern yang selanjutnya adalah komersial. Maksud komersial disini adalah bahwa anggota koperasi dapat melakukan usahanya dengan menggunakan sistem e-business dan terhubung dalam komunitas e-commerce yang dapat mempermudah proses pengelolaannya dan pasti mensejahterakan anggotanya.
Kriteria terakhir yang dimaksud adalah Sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam bidangnya, karena SDM ini merupakan kunci dalam membentuk kesuksesan. Ketiga kriteria sebagaimana telah dijelaskan dalam paragraph sebelumnya tidak akan berfungsi tanpa adanya kriterian SDM. Anggota koperasi harus memiliki keahlian sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Di samping itu, integritas juga harus melekat pada setiap SDM sehingga setiap anggota mampu mendedikasikan dirinya secara penuh bagi tumbuh kembangnya manfaat yang bisa dirasakan seluruh elemen koperasi. Satu hal yang menjadi catatan, apresiasi terhadap SDM perlu menjadi perhatian sehingga mereka hidup layak dan meyakini bahwa di koperasi terdapat masa depan yang penuh dengan harapan. Wallahu a’lamu bi al-shawwab.
Comments
Post a Comment