Sinergitas Pacu Totalitas


Oleh: Lailatus Syarifah
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan HMI Komisariat Persiapan Saintek, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Masalah yang cukup pelik dan tak pernah lekang oleh waktu salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan yang melanda negeri ini sudah mencapai pada titik kejenuhan, dimana berbagai macam upaya yang dilakukan untuk menghentikannya bagaikan menghentikan laju air sungai. Tidak akan pernah berhenti mengalir sampai sumbernya mengering. Begitupun pula dengan kemiskinan, tidak akan berhenti kecuali “sumber” permasalahan penyebabnya berkurang bahkan hilang.

Anehnya yang kita temui di negeri tercinta ini adalah; kekayaan alam yang super melimpah, namun berjuta-juta rakyatnya tenggelam dalam kemiskinan yang tak berkesudahan. Benar-benar merupakan ironi yang miris. Kesalahan pemerintah dalam mengeksploitasi sumber daya alam merupakan salah satu penyebab kemiskinan yang terus berlanjut. Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi yang hanya fokus pada ekonomi makro dengan mengabaikan ekonomi mikro turut berkontribusi dalam hal ini. Padahal pertumbuhan ekonomi mikro ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Ketika kita runtut dari hulu ke hilir, kemiskinan ini merupakan ujung dari segala sumber permasalahan. Ambil saja contohnya masalah anak yang berhenti sekolah. Umumnya anak yang putus sekolah adalah anak yang orangtuanya kekurangan finansial untuk menyekolahkan anaknya. Dan hal ini dipicu terutama ketidakmampuan orangtua dalam bidang ekonomi.

Contoh lain, seseorang yang menyalahgunakan narkoba biasanya disebabkan permasalahan utang piutang yang mrnumpuk, sehingga mengakibatkan seseorang stress berkepanjangan. Bagi orang yang kuat imannya, tentu akan menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak perlu bahkan berbahaya bagi dirinya. Beda lagi ketika hal ini menimpa seseorang yang mudah goyah imannya. Jalan apapun akan dia tempuh untuk menghilangkan permasalahan, walaupun itu berbahaya bagi dirinya, misalnya saja menjadi pengedar narkoba.

Dari kedua contoh di atas, dapat kita ambil inti sari bahwa kemiskinan merupakan penyumbang terbesar munculnya berbagai permasalahan. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa perekonomian merupakan komponen yang sangat vital bagi kemakmuran suatu negara. Ketika perekonomian membaik, maka negara akan makmur. Sedangkan ketika perekonomian memburuk, maka bersiap-siaplah untuk menanggung masalah lain yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, diperlukan strategi canggih untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di negeri ini. Yang harus dilakukan, pertama, Tingkatkan mutu pendidikan. Keberhasilan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu indikator suksesnya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan. Meskipun hal ini tidak bisa dijadikan tolak ukur yang paten, karena pasti ada faktor lain yang ikut memengaruhi. 

Ketika mutu pendidikan meningkat, maka idealnya orang yang berpendidikan akan memiliki visi yang besar untuk memakmurkan negaranya lewat dunia literasi, misalnya. Tetapi ketika mutu pendidikan biasa-biasa saja atau rendah, maka bersiap-siaplah untuk menanggung pahitnya penderitaan disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperhatikan dunia kependidikan beserta perangkat-perangkatnya. Agar tercipta manusia akademis yang diharapkan menjadi problem solver bagi negaranya.

Kedua, Ciptakan Jiwa Enterpreneurship Anak Muda. Seperti yang penulis katakan bahwa perekonomian merupakan komponen yang sangat vital bagi kemakmuran suatu negara, maka sepatutnya kita menumbuhkan jiwa enterpreneurship pada pemuda zaman now. Ketika banyak wirausahawan muda yang notabene masih membara semangatnya, maka diharapkan dari jiwa muda tadi akan menghasilkan ide-ide segar yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Karena dengan adanya banyak wirausahawan muda, maka akan tercipta banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain. Sehingga tidak ada lagi masyarakat miskin karena terkendala pekerjaan.

Ketiga, Komitmen yang Kuat. Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, sehingga ia tidak akan mudah diatasi oleh pemerintah atau rakyat saja. Harus ada sinergi di antara keduanya. Dengan bersinergi maka akan tercapai totalitas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Solusi sebanyak apapun tidak akan berarti ketika tidak ada komitmen di antara keduanya. Sehingga, sebenarnya yang kita butuhkan untuk mengatasi sumber masalah ini bukanlah solusi yang banyak, melainkan dengan solusi yang sedikitpun akan tercapai dengan syarat yang cukup mudah, yakni komitmen serta konsistensi yang tinggi. Semoga.
Sumber:  Militan.co

Comments

Popular posts from this blog

Jenjang Pendidikan Formal Kader HMI

Implementasi Bersyukur dan Ikhlas dalam Meneguhkan Qalbu

Memahami Surat Yusuf Ayat 2: Agar Menggunakan Akal