Membangkitkan Wirausaha Muda Inovatif, Bidang KPP HMI Komisariat SAINTEK Adakan Diskusi Kewirausahaan

 


(Foto/ Doc. Komisariat)

SEMARANG, hmisaintek-walisongo.or.id – Pertama kalinya bidang KPP HMI Komisariat Saintek mengadakan diskusi online kewirausahaan dengan tema "Mencetak Generasi Millenial dan Mandiri dalam Era Revolusi Industri 4.0" Agenda ini dilaksanakan secara daring melalui google meet pada Sabtu (31/01/2021).

Diskusi tersebut diisi oleh Ketua Kopma UIN Walisongo 2019 sekaligus Owner Batik Almina yaitu Muhammad Iqbal Najib dan dipandu langsung oleh Rian Lutfi Alamsyah yang merupakan wakil sekretaris HMI Komisariat Saintek periode 2020/2021

Muhammad Iqbal Najib mengajak seluruh kader HMI Komisariat Saintek untuk berwirausaha. Dengan menjadi wirausaha maka harus memiliki kreativitas yang menarik mulai dari segi kemasan, rasa, bentuk produk yang unik agar masyarakat merasa tertarik dengan usaha yang dijalani.

Diskusi berjalan dengan saling bertukar pikiran satu sama lain antar kader komisariat dan peserta lain yang menikuti jalannya diskusi. Salah satu peserta bernama Nelva asal padangsidimpuan bertanya tentang hal yang urgent ketika menjadi wirausaha. Muhammad Iqbal Najib selaku pemateri menjawab bahwa niat, tujuan dalam berwirausaha, berani mengambil resiko, dan mampu mengelola keuangan dengan baik.

Rian Lutfi Alamsyah merupakan moderator dalam diskusi bertanya tentang cara agar tetap konsisten dalam mempertahankan wirausaha dan pemateri menjawab bahwa harus memiliki target yang akan dicapai dan tidak menunda pekerjaan yang dilakukan dalam wirausaha

Acara tersebut berlangsung sangat menarik dan peserta sangat antusias dalam mengikuti diskusi kewirausahaan. Pemateri mengajak untuk tes potensi kewirausahaan dengan skala penilaian 0-7 agar dapat mengetahui dengan potensi yang dimiliki dalam berwirausaha dan pemateri juga menyampaikan bahwa "Agar dapat menumbuhkan mental dalam berwirausaha maka harus belajar, berlatih dan bertindak untuk menuju sukses yang berkelanjutan dan sebagai wirausaha maka harus berani mengambil resiko yang harus dilalui sehingga dapat mencapai titik kesuksesan dalam berwirausaha. Dengan demikian, sebagai wirausaha harus kreatif dalam menarik pembeli dan adanya perkembangan zaman maka pemasaran bisa dilakukan dengan mudah melalui sosial media."

Sesi terakhir dalam diskusi tersebut ialah sesi foto bersama yang dipandu langsung oleh moderator sekaligus pemateri menutup acara tersebut dengan harapan agar seluruh peserta diskusi dapat sukses dalam berwirausaha.

Red: (Mazida Syaidatul)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jenjang Pendidikan Formal Kader HMI

Image
Himpunan Mahasiswa Islam HMI adalah organisasi kader tertua di Indonesia. Didirikan di Yogyakarta pada 1947, 2 tahun setelah Indonesia merdeka. Sebagai organisasi perkaderan, HMI memiliki jenjang perkaderan yang dapat ditempuh oleh calon kader dan kader HMI. Ada dua jenis jenjang perkaderan dalam HMI, yaitu formal dan informal. Kali ini saya sedikit membahas jenjang formal. Dalam jenjang formal, ada 3 pembagian pelatihan yang dibagi berdasarkan tujuannya, Latihan Kader 1 Nah, latihan kader 1 (LK 1) merupakan gerbang menjadi seorang kader HMI. Syarat utama mengikuti LK 1 adalah islam dan terdaftar sebagai mahasiswa. Siapapun orangnya, jika dia beragama Islam dan terdaftar sebagai mahasiswa di suatu Perguruan Tinggi dapat menjadi kader HMI dengan cara mengikuti LK 1 ini. Tentunya sebagai organisasi kader tertua di Indonesia, HMI memiliki jaringan organisasi hampir di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Jadi jika anda berminat menjadi bagian dari orang-orang yang me...
Baca Selengkapnya »

Implementasi Bersyukur dan Ikhlas dalam Meneguhkan Qalbu

Image
  Oleh : Muhammad Labib (Kabid PTKP HMI Saintek 2020/2021)                  Menyinggung sedikit realitas kehidupan manusia, yaitu sering dihadapkan oleh dinamika dan kenyataan hidup yang variatif. Dari yang sederhana hingga ke tingkatan yang kompleks. Ujian serta cobaan sudah melekat dengan kehidupan umat manusia. Ada kalanya kita bergelut dengan hal-hal yang tidak sesuai rencana dan harapan kita. Salah satu konsekuensi pernyataan iman adalah harus siap dalam menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita untuk membuktikan sejauh mana kesungguhan iman yang kita miliki. Seperti firman Allah SWT di dalam Al- Qur’an surah Al-Baqarah ayat 155-156 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِين َ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُون َ Yang artinya : “Dan Kami pasti akan menguj...
Baca Selengkapnya »

Memahami Surat Yusuf Ayat 2: Agar Menggunakan Akal

Image
  ( Picture from google ) Oleh: Muhamad Faiz Mubarok* *Ketua Umum HMI Komisariat Saintek 2021-2022 { إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ قُرۡءَ ٰ⁠ نًا عَرَبِیࣰّا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ } " Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. " (Q.S Yusuf: 2) Ayat di atas merupakan penjelasan dari Allah Swt. bahwa al-Kitab (ketetapan) yang diturunkan oleh-Nya itu berupa bacaan yang berbahasa arab (qur'aanan arabiyyan). Kata "qur'an" pada ayat ini lebih tepat diartikan bacaan. Sebab, kata ganti (dlomir) "hu" itu merujuk pada ketetapan yang Allah turunkan, yang sekarang telah terkodifikasi menjadi satu kitab yaitu al-Qur'an. Maka, ketetapan itu diturunkan sebagai bacaan yang berbahasa Arab. Ayat ini ditutup dengan pernyataan "agar kalian mengerti." Apa yang dimaksud ayat ini agar kalian (umat manusia) mengerti? Dalam Tafsir Jalalain, ta'qiluun ditafsirkan dengan memahami makna-maknanya. Tetapi, tidak cukup hanya mem...
Baca Selengkapnya »